Sabtu, 03 Juli 2010

World Cup Review Spanyol vs Paraguay


Denis Caniza masih menyimpan kenangan baik dan buruk menghadapi Spanyol di Piala Dunia. Di Prancis 1998, ketika Paraguay datang sebagai debutan, Caniza menjadi bagian tim yang menahan Spanyol tanpa gol dan membuat La Furia Roja gagal lolos dari penyisihan grup.

Di Korea/Jepang 2002, Caniza menjadi bagian tim yang dikalahkan Spanyol 3-1 di babak penyisihan grup. Namun kekalahan itu tak cukup membuat Paraguay gagal lolos dari penyisihan grup.

Kini Caniza berharap dirinya mendapat kesempatan ketiga menghadapi Spanyol di Piala Dunia, dan bermain kali ke-13 di perhelatan sepakbola terbesar di jagad ini. Jika tidak, ia akan berupaya berbagi pengalaman di ruang ganti kepada rekan-rekannya yang lebih muda.

Caniza kini berusia 35 tahun, dan secara reguler duduk di bangku cadangan. Namun dia tidak menyesali keputusan pelatih Gerardo Martino, karena tahu Paraguay butuh tenaga terbaik untuk mencapai tahap tertinggi di Piala Dunia.

Di kubu Spanyol, Iker Casillas dan Carles Puyol hanya memiliki kenangan baik pertemuan dengan Paraguay di Piala Dunia 2002.

Mungkin semua itu tak relevan jika dikaitkan dengan situasi pertemuan kedua tim saat ini. Bagi Spanyol, pertemuan dengan Paraguay saat ini adalah peluang menghapus sejarah buruk di Piala Dunia.

Bagi Paraguay, pertemuan ini adalah kesempatannya mencapai semifinal kali pertama dari empat kali berturutan keikut-sertaannya di Piala Dunia.

Spanyol tak pernah laga perempat final. Spanyol pernah mencapai peringkat keempat di Piala Dunia 1950, tapi saat itu belum ada sistem eliminasi. Turnamen menggunakan sistem final group stages.

Pencapaian Paraguay di luar dugaan. Mereka sekadar lolos dari penyisihan grup di Piala Dunia 1998 dan 2002, gagal di Piala 2006, dan kini menjadi satu dari delapan tim yang tersisa di perempat final.

Kedua tim mencapai perempat final dengan cara berbeda. Spanyol, setelah dikalahkan Swiss di laga pembuka Grup H, memenangkan semua laga untuk mencapai perempat final; mengalahkan Honduras 2-0, Cili 2-1, dan Portugal 1-0.

Paraguay tampil luar biasa ketika menahan Italia 1-1, menang atas Slovakia 2-0, dan tak bisa bikin gol saat menghadapi Selandia Baru. Tiket ke perempat final diperoleh Paraguay dengan mengalahkan Jepang lewat adu penalti, setelah 120 menit bermain tanpa gol.

David Villa mengatakan Spanyol tidak pernah kehilangan rasa percaya diri menghadapi siapa pun. Ia tahu laga ini akan sulit, karena Paraguay akan bermain dengan semangat kolektif.

Justo Villar, penjaga gawang Paraguay, laga melawan Spanyol akan berlangsung menarik karena akan ada dua tipe sepakbola yang dimainkan. Spanyol akan menyerang dengan skill tinggi, Paraguay akan mencoba menghentikannya.

Villar mengisyarakatkan David Villa akan menjadi pemain yang harus dijaga sepanjang laga. Fernando Torres masih kesulitan menyesuaikan diri dengan pertandingan, setelah menjalani operasi lutut.

Vicente Del Bosque, pelatih Spanyol, kemungkinan masih akan memberi kesempatan Torres menjadi starter, meski Fernando Llorente tampil mengesankan saat melawan Portugal. Del Bosque yakin Torres akan bisa menciptakan ruang bagi rekan-rekannya mencetak gol.

"Striker kami Fernando Torres, meski Llorente menawarkan kualitas lain," ujar Del Bosque.

Paraguay
02-06-2010 Yunani 0 - 2 Paraguay
15-06-2010 Italia 1 - 1 Paraguay
20-06-2010 Slovakia 0 - 2 Paraguay
24-06-2010 Paraguay 0 - 0 Selandia Baru
29-06-2010 Paraguay 0 - 0 Jepang (Adu Penalti)

Spanyol
09-06-2010 Spanyol 6 - 0 Polandia
16-06-2010 Spanyol 0 - 1 Swiss
22-06-2010 Spanyol 2 - 0 Honduras
26-06-2010 Cili 1 - 2 Spanyol
30-06-2010 Spanyol 1 - 0 Portugal

Situasi Paraguay

Gerardo Martino tidak punya masalah dengan cedera pemain. Gelandang Victor Caceres, yang absen dalam laga melawan Jepang akibat hukuman, kembali masuk line up.

Prakiraan Susunan Pemain (4-3-3): Villar, Bonet, Da Silva, Alcarez, Morel; Vera, Caceres, Riveros; Santa Cruz, Benitez, Lucas.


Situasi Spanyol

Vicente Del Bosque dipastikan masih percaya pada line-up yang mengalahkan Portugal di perdelapan final. Fernando Torres tetap menjadi pilihan pertama, meski Fernando Llorente lebih meyakinkan. Center-back Raul Albiol masih cedera.

Prakiraan Susunan Pemain (4-3-3): Casillas, Ramos, Pique, Puyol, Capdevilla; Xavi, Busquets, Alonso; Iniesta, Torres, Villa.


Pemain Layak Diamati

Antolin Alcaraz: Jangan amati lini depan, tapi perhatikan bagaimana Paraguay menahan serangan skillfull Spanyol. Figur yang mungkin layak diamati adalah Antolin Alcaraz. Dialah yang 'mematikan' Keisuke Honda di sejumlah kesempatan. Kini, Alcaraz akan bertugas 'membunuh' gerakan David Villa dan tidak memberi ruang striker Barcelona itu berkreasi.

David Villa: Di tiga laga sebelumnya, David Villa menonjol dan menjadi penentu sukses Spanyol. Kini dia akan bermain di bawah pengawasan Alcaraz. Publik Spanyol menunggu golnya lagi. Publik Paraguay ingin tahu bagaimana Villa menaklukan Alcaraz.


Prediksi

Spanyol memiliki kualitas di semua lini. Paraguay punya semangat mencetak sejarah. Pertandingan kemungkinan akan berlansung seperti 12 tahun lalu di St-Etienne, ketika Paraguay membuat Spanyol frustrasi.

Namun Castrol World Cup Match Predictor memperkirakan peluang Spanyol memenangkan laga 76 persen. Paraguay hanya 24 persen. Jika Spanyol mampu membuat gol pembuka dalam 20 menit pertama, Paraguay akan terbantai.

Goal.com

banner komisi gratis

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar

Archive

Pengunjung

Online

Posting Terakhir

Komentar Terakhir

 

BOJONEGORO KOTA CHELUZ | Copyright 2009 Tüm Hakları Saklıdır | Blogger Template by GoogleBoy ve anakafa | Sponsored by Noow!