Minggu, 11 Januari 2009

Sampah dan Pemulung


Di setiap kota besar pasti banyak berkeliaran sampah-sampah serta para pemulung yang setia setiap hari mengambil sampah. jumlah sampah di daerah perkotaan mulai dari gedung pemerintah sampai pemukiman kumuh mencapai 25.600 m3 (setara dengan 6.000 ton) per hari. Bagi sebagian orang, seperti pemulung, perajin barang bekas sampah tersebut memberikan keuntungan tersendiri.
Hubungan Antara keduanya sangat erat karena sampah dan pemulung sama-sama saling membutuhkan. Sampah membutuhkan tangan-tangan para pemulung untuk mengambil sampah agar tidak mengganggu kesehatan warga dan membantu mengurangi sampah-sampah supaya tidak menumpuk di tempat pembuanagan akhir. Sebaliknya pemulung membutuhkan sampah agar para pemulung dapat mempertahankan hidup dari kejamnnya dunia. Para pemulung juga rela atas hidupnya di tempat sampah, hanya demi sesuap nasi.
Karena hidupnya dekat dengan sampah sebagai sumber penyakit, dampak yang ditimbulkan dari sampah bermacam-macam, seperti penyakit kulit, gangguan pernapasan dan penyakit lainnya
.
Para sampah-sampah di pilah-pilah untuk dijual kepada pelapak-pelapak. Pemulung juga sebagai ujung tombak usaha daur ulang.
Sampah itu ada dua macam, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik yang tidak bisa diuraikan bakteri. Pemulung itu bukan pekerjaan yang hina, tapi pahlawan lingkungan, sebab mereka ikut menjaga lingkungan hidup.

banner komisi gratis

Related Posts by Categories



1 komentar:

Anonim mengatakan...

memang kadang kita tidak menyadari bahwa pemulung itu juga membantu kebersihan lingkungan kita...saya jadi tidak enak hati karena pernah kesal sama pemulung...

Posting Komentar

Archive

Pengunjung

Online

Posting Terakhir

Komentar Terakhir

 

BOJONEGORO KOTA CHELUZ | Copyright 2009 Tüm Hakları Saklıdır | Blogger Template by GoogleBoy ve anakafa | Sponsored by Noow!